Pekanbaru(infobidannia), Perubahan cuaca dan lautan dapat berupa peningkatan temperatur secara global (panas) yang dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian, terutama pada orang tua, anak-anak dan penyakit kronis. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Mengapa hal ini bisa terjadi? Kita ambil contoh meningkatnya kejadian Demam Berdarah. Nyamuk Aedes aegypti
sebagai vektor penyakit ini memiliki pola hidup dan berkembang biak
pada daerah panas. Hal itulah yang menyebabkan penyakit ini banyak
berkembang di daerah perkotaan yang panas dibandingkan dengan daerah
pegunungan yang dingin. Namun dengan terjadinya Global Warming, dimana
terjadi pemanasan secara global, maka daerah pegunungan pun mulai
meningkat suhunya sehingga memberikan ruang (ekosistem) baru untuk
nyamuk ini berkembang biak.
Degradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease.
Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak
terkontrol selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit
saluran pernafasan seperti asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakit
jantung dan paru kronis, dan lain-lain.
Demikian besar pengaruh pemanasan global terhadap kesehatan kita. Masihkah kita menutup mata terhadap semua ancaman ini? Lets take action now!
BUMI MEMANAS, KUMAN PENYAKIT MENGGANAS
Pemanasan Global (Global Warming), terjadi disebabkan meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi.
- Karena bumi menyerap lebih banyak energi matahari, daripada yang dilepas kembali ke atmosfer (ruang angkasa).
- Menyebabkan terjadinya peningkatan emisi gas.
- Menimbulkan peningkatan panas bumi dan pencairan kutub es.
Pemicu utamanya adalah meningkatnya emisi
karbon, akibat penggunaan energi fosil (bahan bakar minyak, batubara dan
sejenisnya). Penghasil terbesarnya adalah negeri-negeri industri
seperti Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Kanada, Jepang, China, dll. Ini
diakibatkan oleh pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat negera-negara
utara yang 10 kali lipat lebih tinggi dari penduduk negara selatan.
Perubahan iklim memengaruhi berbagai aspek
kehidupan manusia, termasuk diantaranya kesehatan. Pemanasan global
dapat meningkatkan faktor resiko dan penyakit yang mengancam kesehatan
manusia secara global, diantaranya;
- malnutrisi mengakibatkan kematian 3,7 juta jiwa per tahun,
- diare mengakibatkan kematian 1,9 juta jiwa,
- dan malaria mengakibatkan kematian 0,9 juta jiwa.
Suhu yang lebih panas juga berpengaruh pada
produksi makanan, ketersediaan air dan penyebaran vektor penyakit.
BADAN Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa pemanasan global
(global warming) akan banyak berdampak bagi kesehatan masyarakat dan
lingkungan. Perubahan temperatur dan curah hujan yang ditimbulkan
memberikan kesempatan berbagai macam virus dan bakteri penyakit tumbuh
lebih luas. WHO mengatakan, selain virus dan bakteri penyakit berkembang
pesat, secara tidak langsung pemanasan global juga dapat menimbulkan
kekeringan maupun banjir.
- Kekeringan mengakibatkan penurunan status gizi masyarakat karena panen yang terganggu
- Banjir menyebabkan meluasnya penyakit diare.
Yang paling nyata, antara lain :
- Kerusakan lingkungan
- Penyakit yang ditimbulkan oleh perubahan iklim akibat pemanasan global
- Banjir
- Kebakaran hutan
Hal ini berdampak terhadap kesehatan manusia, misalnya :
- kwalitas air yang kita minum
- Udara yang kita hirup
- Makanan yang kita makan
a. Banjir (Paradoks Korban Banjir )
- Pemanasan global membuat penumpukan uap air di udara semakin besar.
- Ketika daerah perkotaan tergenang, muncul paradoks yang khas. Penduduk kehausan di tengah genangan air.
- Dari situlah berjangkit penyakit diare dan Leptospirosis
b. Kebakaran hutan
- Kebakaran hutan itu mengusik ekosistem bumi dari dua segi. Material kayu dan serasah yang terbakar itu menghasilkan gas-gas rumah kaca yang menimbulkan pemanasan global. Sedangkan asap hitamnya menganggu secara langsung kehidupan manusia.
- Asap yang mengandung debu halus dan berbagai oksida karbon itu menyebabkan gangguan pernapasan dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), mulai asma, bronkhitis hingga penyakit paru obstruktif kronis (COPD).
- Asap tersebut juga membawa racun dioksin yang bisa menimbulkan kanker paru dan gangguan kehamilan serta kemandulan pada wanita.
1. Dampak secara langsung
- Pada suhu panas manusia rentan sakit, Penyakit Saluran Pernafasan
2. Dampak tidak langsung
- Meningkatnya penyakit menular, antara lain : Malaria, DBD, Chikungunya, Penyakit yang ditularkan melalui udara dan air
3. Dampak jangka panjang
- Terjadinya konflik psikologi, mis. stress.
4. Penyakit lama timbul kembali
- Penyakit Malaria.
5. Penyakit degeneratif
- Penyakit jantung, Penyakit paru-paru.
6. Dampak penipisan ozone antara lain meningkatnya intensitas sinar ultra violet
- Kanker kulit, Katarak, penurunan daya tahan tubuh, dan pertumbuhan mutasi genetik.
7. Memperburuk penyakit-penyakit umum
- Asma dan alergi.
8. Meningkatkan kasus-kasus kardiovaskular
- Kematian yang disebabkan penyakit jantung dan stroke. gangguan jantung dan pembuluh darah
Pada kondisi cuaca sepetri ini maka Nyamuk akan berkembang:
- Udara panas dan lembab itu paling cocok buat nyamuk malaria (Anopheles), dan nyamuk demam berdarah (Aedes aegypti). Dulu, jenis kedua nyamuk penebar maut ini lebih sering muncul di musim pancaroba, transisi antara musim hujan dan kemarau.
- Kini rentang waktu serangan kedua serangga itu hampir di sepanjang tahun. Udara panas dan lembab berlangsung sepanjang tahun, ditambah dengan sanitasi buruk yang selalu menyediakan genangan air bening untuk mereka bertelur. Maka, kini virus malaria yang dibawa Anopheles dan virus dengue yang dibawa nyamuk Aedes aegypti dapat menyerang sewaktu-waktu secara ganas.
- Akibat pemanasan global, siklus inkubasi ekstrinsik virus penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD) di tubuh nyamuk Aedes aegyti dan siklus inkubasi ekstrinsik virus penyebab Malaria di tubuh nyamuk Anopheles menjadi lebih pendek dan Masa inkubasi kuman lebih singkat. Populasi mereka lebih mudah meledak. Akibatnya, kasus demam berdarah lebih mudah meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
- Karena itu, upaya pencegahan penyakit harus dilakukan secara menyeluruh. Tidak hanya menangani penyakitnya saja, tetapi “Faktor lingkungan fisik dan biologis harus pula dikendalikan dengan cara memodifikasi lingkungan agar vektor malaria dan demam berdarah tak bisa berkembang biak,“
Dampak pemanasan global juga mempengaruhi penipisan ozone antara lain
meningkatnya intensitas sinar ultra violet yang mencapai permukaan bumi
menyebabkan gangguan terhadap kesehatan, seperti kanker kulit, katarak,
penurunan daya tahan tubuh, dan pertumbuhan mutasi genetik.
- Sektor kesehatan harus menyiapkan langkah guna mengantisipasi dampak perubahan iklim dan pemanasan global karena kedua faktor tersebut memengaruhi pola penyebaran dan penularan penyakit.
- Menurut WHO sebagian besar resiko kesehatan dapat ditekan melalui intervensi program kesehatan, tindakan terencana untuk memperkuat sistem kesehatan maupun promosi kesehatan guna melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat yang rentan di masa mendatang.
Transportasi
- Hindari menggunakan pesawat terbang untuk jarak kurang dari 500 km.
- Tinggalkan mobil di rumah untuk jarak yang tidak terlalu jauh.
- Gunakan kendaraan umum, kurangi polusi.
- Gunakan sepeda untuk perjalanan jarak pendek.
- Matikan mobil jika menunggu lebih dari 30 detik.
- Panaskan mobil seperlunya.
- Periksa tekanan ban mobil. Kurangnya tekanan menyebabkan boros bahan bakar.
- Turunkan barang dari bagasi jika tidak dibutuhkan.
- Rawatlah sistem pengeluaran polusi kendaraan bermotor Anda.
Di Kantor dan Sekolah
- Matikan perangkat kantor di malam hari dan saat libur.
- Matikan monitor komputer saat istirahat.
- Matikan lampu jika tidak digunakan.
- Gunakan perangkat kantor hemat energi.
- Lakukan audit energi untuk penghematan.
- Jangan tinggalkan alat-alat elektronik dalam keadaan stand-by.
- Hemat kertas dengan mencetak bolak-balik.
- Hemat pemakaian tisu.
- Mengurangi pemakaian AC, gunakan kipas angin.
- Menanam pohon di sekitar pekarangan Anda.
- Ikut mendukung kampanye pelestarian alam.
Di Rumah
- Tutup kran air dengan rapat.
- Hemat air untuk mandi.
- Gunakan mesin cuci hanya jika cucian banyak.
- Matikan lampu dan alat elektronik jika tidak digunakan.
- Panaskan air untuk minum seperlunya.
- Pilih alat elektronik hemat energi.
- Gunakan lampu hemat energi.
- Pasang pemanas bertenaga matahari di atap rumah.
- Ganti tisu dengan lap kain.
- Mengurangi pemakaian AC, gunakan kipas angin.
- Menanam pohon di sekitar pekarangan Anda.
- Ikut mendukung kampanye pelestarian alam.
Gas Rumah Kaca Lepas ke Udara, Saat Kita…
- Menyalakan televisi.
- Memasang AC.
- Menyalakan lampu.
- Menggunakan pengering rambut.
- Mengendarai mobil/motor.
- Bermain video game.
- Menyalakan radio.
- Menggunakan microwave/oven.
- Mencuci atau mengeringkan pakaian dengan mesin.
- Membuang sampah ke tempat penimbunan sampah.
- Menggunakan batu bara sebagai bahan bakar.
- Menggunakan barang-barang produksi pabrik.
Sumber: andaka.com dan gang-cemara.blogspot.com